Sejarah Desa

26 Agustus 2016
Administrator
Dibaca 88 Kali

Masyarakat Dayak sering berpindah lokasi perkampungan disebabkan oleh; bencana alam, musibah wabah penyakit dan adanya pengembangan kampung. Perkampungan Long Lamcin sudah berpindah 4 (empat) kali. Perkampungan pertama Long Lamcin berada di muara sungai (Long) Nguiy Kell Mou dimana lokasi bekas perkampungan ini masuk dalam areal kebun kakao milik Yunus Bit, warga Long lamcin. Perkampungan pertama ini dipimpin seorang Mapnan Klay, Nyuqk’Os, selama 30 tahun (1774 – 1804). Relokasi perkampungan terjadi setelah kepala kampung baru terpilih menggantikannya.

Wan Jiuw Ptun, juga seorang Mapnan Klay, yang menggantikan Nyuqk’Os sebagai kepala kampung Long Lamcin. Dia memimpin kampung di tempat yang baru bernama Kampung (Lemin) Muara sungai (Long)  Segaq Klay selama 30 tahun (1804 – 1834). Gun Wull, seorang Mapnan Klay, naik menggantikan Wan Jiuw Ptun. Dia juga memimpin kampung selama 30 tahun lamanya (1834 – 1864), kemudian Seorang Mabnan Jiih bernama Lung Unyeyi naik menggantikan Gun Wull, dan juga memimpin sebagai kepala kampung selama +/- 30 tahun lamanya (1864 – 1894).Di perkampungan kedua, masyarakat Mapnan tinggal selama tiga masa kepemimpinan kepala kampung dan Lokasi perkampungan kedua tersebut saat ini masuk dalam areal kebun kakao milik Matius, warga Long Lamcin.

Gun Utang, seorang keturunan Mapnan Jiih dan Mapnan Klay, naik menggantikan kepala kampung lama, Lung Unyeyi, dan memindahkan kampung dari Lemin Muara sungai (Long)  Segaq Klay ke Kampung (Lemin) Muara sungai (Long)  Lamcin. Gun Utang memimpin kampung baru di muara Muara sungai (Long)  Lamcin selama 30 tahun (1894 – 1926). Tiga kepala kampung berikutnya juga memimpin kampung di tempat yang sama, yakni di Muara sungai (Long)  Lamcin.

Lejiu Kesa, seorang Mapnan Klay dan anak keturunan Bang Lemtak anak Nyuqk’Os, memimpin kampung juga selama 30 tahun (1926 – 1956). Sepeninggal Lejiu Kesa, seorang Mapnan campuran Klay dan Jiih dan merupakan anak keturunan Gun Utang bernama Uyau Da naik memimpin kampung. Uyau Da juga memerintah selama 30 tahun lamanya (1956 – 1986). Seorang anak Uyau Da bernama Pilipus Lebong naik menggantikan ayahnya, dan memimpin kampung selama 20 tahun (1986 – 2005). Menjelang akhir masa kepemimpinannya, terjadi kembali relokasi kampung dari muara Sungai Lamcin ke Muara sungai (Long)  Dnoq, atau yang dikenal sebagai Kampung Long Lamcin hari ini.

Masyarakat Long Lamcin menyebut dirinya sebagai Dayak Mabnpan. Dayak Mapnan dibagi dalam dua kategori, yakni; Mapnan Klay dan Mapnan Jiih. Pembagian ini berdasarkan asal usul kedatangan mereka dimana Mapnan Klay berasal dari muara Sungai Pelay, sedangkan Mapnan Jiih berasal dari Sungai Jiih (cabang Sungai Jiih). Masyarakat Long Lamcin saat ini dihuni dari percampuran dua Mapnan tersebut yang asalnya dari muara Sungai Lamcin dan muara Segaq Klay. Namun, masyarakat luar menyebut mereka Dayak Punan.

Relokasi keempat dilakukan karena adanya jalan logging yang dibuat oleh sebuah perusahaan kayu yang beroperasi di wilayah kampung Long Lamcin. Pembukaan (akses) jalan darat itu memudahkan masyarakat Kampung Long Lamcin jika mau ke Tanjung Redeb (ibukota Berau) dan atau ke tempat lainnya. Dekatnya dengan akses jalan darat itu pula yang menjadi salah satu alasan utama perpindahan kampung oleh petinggi kampung kala itu.

 

Demikian selanyang pandang atau sejarah singkat Desa Senggigi yang dapat kami sampaikan kepada para pegiat Medsos, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.

 

 

Bagikan artikel ini: